6 Des 2011

10 MUHARROM


Kawan, tak terasa setelah kita merayakan Tahun Baru Hijriyah, yang mana di dalamnya terdapat sejarah besar dalam islam dan hikmah dari sejarah itu sendiri, dan mudah-mudahan kita dapat membangkitkan semangat kita setelah mengetahui seberapa besar perjuangan Nabi dan Para Sahabatnya dalam hijrahnya dan menghadapi tekanan-tekanan dari kamu kafir quraisy,. 

Dan Alhamdulillah, sekarang kita telah memasuki Hari ke sepuluh pada bulan Muharrom 1433 H, atau yang lebih dikenal dengan Hari ‘Asyuro dimana Allah swt telah memuliakan hari ini dengan peristiwa-peristiwa besar di dalamnya, baik sebelum atau sesudah datangnya islam itu sendiri,. dalam kitab Nihayatuz Zain karangan Syekh Abu ‘Abdil Mu’thi Muhammad Bin Umar bin Ali Nawawi hal.180 disebutkan: “bahwa dalam Hari ‘asyuro ini terdapat beberapa keistimewaan yang tidak ada di hari lain, diantaranya:

1.       Diciptakannya Nabi Adam as didalam surga dan diterima taubatnya
2.       Hari berlabuhnya perahu Nabi Nuh as dan Umatnya dan bebasnya dari banjir besar
3.       Terbelahnya lautan dan selamatnya Nabi Musa as dari Fir’aun dan pasukannya
4.       Dikeluarkannya Nabi Yunus as dari perut ikan “Hut” dan diterimanya taubat kaumny
5.       Dikeluarkannya Nabi Yusuf as dari penjara
6.       Dilahirkannya Nabi Ibrahim as dan diselamatkannya dari Api
7.       Dilahirkannya Nabi Isa as dan diangkatNya ke langit
8.       Sembuhnya Nabi Ya’kub as dari buta, dan bertemunya dengan Nabi Yusuf
9.       Disembuhkannya Nabi Ayyub as
10.   Dan Diterimanya taubat Nabi Daud as

Inilah mengapa Allah mengistimewakan Hari ‘Asyuro diantara hari-hari lain dengan peristiwa-peristiwa besar didalamnya
Dan dihari ini juga terdapat tragedi berdarah dimana terbunuhnya Sayyiduna Husein bin Ali ra dalam pertempuran karbala yang terjadi di Karbala. Pertempuran ini terjadi antara pasukan Bani Hasyim yang dipimpin oleh Sayyiduna Husein melawan pasukan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Ibnu Ziyad, atas perintah Yazid bin Mu’awiyah (khalifah Umawiyyah saat itu).

Sebelum islam datang, Hari Asyuro sudah menjadi peringatan dimana masyarakat Jahiliyah sebelumnya berpuasa, dan sebelumnya puasa ini wajib. 

Dan juga dari Ibnu Abbas ra, bahwa Nabi ketika datang ke Madinah, mendapatkan orang Yahudi berpuasa satu hari, yaitu Asyuro, mereka berkata, “ini adalah hari agung yaitu Hari dimana Allah Ta’ala menyelamatkan Nabi Musa dan menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya, Maka Nabi Musa as berpuasa sebagai bukti rasa Syukur kepada Allah ta’ala. Maka Rosululloh bersabda: “saya lebih berhak mengikuti Musa as daripada mereka.” Maka Beliau berpuasa dan memerintahkan Umatnya untuk berpuasa.(HR BUKHORI)

Dan Abu Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari ikrimah berkata; Hari Asyuro adalah hari diterimanya taubat Nabi Adam dan hari itu juga turunnya Nabi Nuh dari perahunya. Maka ia berpuasa syukur; dan dihari itu juga ditenggelamkannya Fir’aun dan bala tentaranya dan terbelahnya lautan bagi Nabi Musa as dan Bani Israil, maka mereka berpuasa; karena itu, jika dapat, maka berpuasalah di hari Asyuro..

Kemudian menjadi Sunnah sebagaimana disebutkan dalam hadits:
عن معاوية بن أبي سفيان رضي الله عنهما: أنّ رسول الله صلى الله عليه و سلّم قال: ان هذا اليوم يوم عاشوراء و لم يكتب عليكم صيامه فمن شاء فليصم و من شاء فليفطر
 
dari Mu’awiyah bin Abi Sufian ra : bahwa Rosululloh bersabda:  “ Hari ini adalah hari Asyuro, dan tidak diwajibkan atas kamu berpuasa, maka barangsiapa yang ingin berpuasa maka berpuasalah, dan jika tidak maka berbukalah. HR Bukhori dan Muslim.

Dalam kitab Mughni Muhtaj juz 2 hal 231 dijelaskan bahwa Hadits ini merupakan keterangan dan juga penguat atas kesunahan puasa Asyuro dimana sebelumnya Wajib.

Dan juga kita disunnahkan puasa Tasu’a, yaitu pada tanggal 9 Muharrom, sebagaimana Nabi bersabda:

"لئن بقيت الى قابل لأصومنّ اليوم التاسع" فمات قبله رواه مسلم

“seandainya Aku masih ada di tahun besok, maka Aku akan berpuasa Tasu’a” maka Nabi meninggal sebelumnya, HR Muslim

Dan hikmah disunahkannya puasa Hari Tasu’a adala :

1.    1.  sebagai bentuk antisipasi adanya kemungkinan salah pada awal bulan.
2.  2.     untuk membedakan kita dengan Yahudi, karena mereka berpuasa di Hari ‘asyuro sebagaimana hadits Ibnu Abbas di atas.

Mengenai amalan-amalan yang baik untuk diamalkan pada hari Asyuro itu sendiri sudah banyak disebutkan pada catatan sdr H.Faishol Fahmi sebelumnya, sekarang akan kita singgung sedikit dari kebiasaan Ulama-Ulama Tarim dan juga masyarakatnya pada hari Asyuro ini, yang kita nukil dari kitab Ad-dalil Al-qowim fi zikri sya’in min ADAAT TARIM  diantarany:

1.       Pada malam Asyuro diadakan Jalasah pembacaan Asyuro Kubro setelah sholat isya di Masjid Ba’alawi Tarim
2.       Sehabis Ashar pada hari Asyuro diadakan jalasah Umum di salah satu rumah pembesar Tarim
3.       Dan di bulan ini juga ada Ziaroh tahunan di makam Sayyiduna Muhajir ilaLLAH Ahmad bin ‘Isa di Husaisah (antara Tarim dan Sewun)

Sekian tulisan ringkas ini kami susun, kami minta ma’af jika terdapat banyak kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Semoga Allah menjadikan Tahun ini lebih baik dari sebelumnya, sehigga kita bisa menjadi orang-orang yang dikategorikan “Beruntung” oleh Nabi kita, Amiin.

Oleh : M. Rahmatullah Alumni 28 Pon Pes Daarul Rahman

1 komentar:

  1. Amiiin ya robbal 'alamiiiin.

    ini catatan (calon kiyai kita ya.....)

    Ane cuma minta disalamin kepada Beliau
    dari Rizky naxs 31.

    Ana minta do'a supaya suatu saat bisa kesana

    " Bisa ke Tarim dan ketemu ulama sana,Hm....... seru"

    BalasHapus