8 Nov 2011

BIOGRAFI IBNU SINA



Di dalam dunia kedokteran salah seorang ilmuan muslim telah memberikan kontribusi yang sangat besar dalam perkembangan ilmu tersebut, beliau adalah Ibnu sina atau yang di kenal dalam dunia barat dengan nama Avicenna.

      Nama asli beliau adalah Abu Ali Husain bin Ali bin Sina, ia terlahir di sebuah tempat bernama Afshana, sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia) dekat kota bukhara pada tahun 370 H.

      Beliau adalah salah seorang muslim yang telah di karuniai Allah berupa kecerdasan yang amat sangat tinggi, karena berkat kecerdasanya tersebut ia telah mampu menghapal seluruh isi alquran  di masa umurnya yang masih tergolong belia yaitu 10 tahun. Dan karena kecerdasanya yang sangat tinggi pula ia akhirnya mengikuti saran salah seorang guru di dalam memberikan perhatianya secara penuh terhadap aktifitas keilmuan.

      Meski usianya yamg tergolong masih muda pula ibnu sina muda sudah mahir dalam bidang kedokteran, dan ia pun menjadi dokter ketika ia masih berumur 17 tahun. Karena ketenaran beliau di dalam ilmu kedokteran ia pun akhirnya di berikan kepercayaan untuk menjadi tabib istana yang bertugas merawat dan mengobati seorang raja Bukhara yang bernama Nuh bin Mansur.
Berkat kepercayaan yang ia dapatkan saat itu, ibnu sina muda akhirnya dapat leluasa masuk ke dalam perpustakaan istana Samani yang sangat besar. Dan di dalam perpustakaan itulah ibnu sina muda bergelut dengan berbagai macam jenis buku yang ia inginkankan di sana, bahkan dalam salah satu pernyataanya ibnu sina mengungkapkan bahwa banyak sekali buku-buku di dalam perpustakaan tersebut yang kebanyakan orang tidak mengetahui namanya.
Kemudian, tanpa mengurangi aktifitas keilmuan beliau, beliau ikut masuk ke dalam dunia perpolitikan, di mana ketika waktu itu ia pernah menjabat sebagai mentri pada pemerintahan Abu Thahir Syamsu daulah. Dan pada saat pemerintahan sedang bergejolak ibnu sina pun pernah merasakan rasa dinginya suasana penjara yaitu pada era kekuasaan Tajul Muluk penguasa Hamedan.
Sebagaimana yang telah di sebutkan, ibnu sina muda tidak pernah mengurangi aktifitas keilmuanya dalam keaadaan apapun, buktinya ketika ia sedamg berada di istana dan hidup tenang serta dengan mudah memperoleh akses menuju perpustakaan istana, ibnu sina masih tetap menyibukan dirinya dengan menulis beberapa buku yang sampai sekarang buku-buku tersebut di kenal di seluruh penjuru dunia.
Salah satu kitab yang beliau tulis ketika beliau masih berada di istana adalah kitab ''Qaanun fie at thieb''( kitab qanun dalam ilmu kedokteran ) atau yang terkenal dalam terjemahan bahasa inggrisnya adalah ''canon of medicine''. Beliau dapat berhasil meranmpungkan karanganya tersebut ketika beliau masih berumur 18 tahun. Dan kitab tersebut merupakan kitab yang sangat terkenal dalam dunia kedokteran, bahkan selama beberapa abad kitab tersebut menjadi rujukan utama dan paling otentik dalam dunia kedokteran. Kitab tersebut adalah suatu kitab kumpulan metode pengobatan purba dan metode pengobatan islami yang berisikan kaedah-kaedah umum ilmu kedokteran, jenis obat-obatan dan berbagai macam jenis penyakit. Karena pentingnya kitab tersebut sampai akhirnya kitab tersebut di terjemahkan ke dalam beberapa bahasa seperti inggris, perancis dan jerman. Kitab ini pun pernah menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di universitas-universitas eropa.
Dalam hidupnya ibnu sina telah memberikan sumbangan besar dalam dunia ilmu kedokteran, beliau adalah seorang pakar dalam bidang anatomi, dan dalam eksperimen-eksperimenya beliau mampu menguraikan 760 jenis penyakit berikut tata cara pengobatanya.

      Selain qitab qanun nya yang sangst tetkenal dalam dunia kedokteran, ibnu sina pun mmpunyai karangan lain yang fenomenal yaitu berupa ensiklopedi filsafat-filsafatnya yang di namai dengan ''Asyiffaa''. Asyiffa di tulis dalam 18 jilid yang berisikam tentang filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilaahiyyaat.

      Kemudian ketika ibnu sina harus bepergian meninggalkan istana, ibnu sina menulis buku-buku kecil yang di sebut dengan risalah. Dan ketika saat beliau berada di dalam penjara, beliau pun menyibukan dirinya dengan menggubah bait-bait syair, dan perenungan agama dengan metode yang sangat indah.

      Selama hidupnya ibnu sina telah mengarang kurang lebih 450 kitab, yang pada beberapa pokok bahasan besar banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran.

      Ibnu sina wafat di umur 58 tahun yaitu pada tahun 428 H. Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah keilmuan umat manusia, dan namanya akan selalu di kenang sepanjang masa. Dialah Ibnu Sina sang bapak pengobatan modern, ilmuan kebaganggaan umat islam sepanjang zaman.

 Oleh : Ahmad Zaki Angkatan 29 Daarul Rahman

2 komentar: